Political Branding and Public Relations
Pada waktu tanggal 16 Januari 2012 lalu, PERHUMAS mengadakan coffee morning yang diselenggarakan di Prof.Djajusman and Performance Hall STIKOM LSPR Jakarta. Coffee morning ini dilaksanakan dengan turut mengundang Ramadhan Pohan ( Wakil Sekjen Partai Demokrat ), Bapak Ganjar ( Wakil Ketua Komisi II DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan.
Topik coffee morning ini yaitu : Political Branding and Public Relations.
Topik coffee morning ini yaitu : Political Branding and Public Relations.
Pembahasan coffee morning ini mengenai pencitraan politik, dan setelah acara selesai, saya sempat bertanya kepada Bapak Ganjar, selaku Wakil Ketua Komisi II DPR RI-Fraksi PDI Perjuangan. Bagaimanakah pendapat beliau mengenai bagaimana mempertahankan pencitraan politik di Indonesia?
Dan beliau pun menjawab :
"Ada beberapa yang secara segmentasi yang kita pilah,segmentasi kita adalah mereka yang grasslout kita ,itu udah jadi market kita. Mereka adalah orang-orang ideologis yang tak mungkin berubah, apapun mereka dikasih uang, ditekan,ia tidak akan bergeser. Pada peristiwa 27juli ada yang dipenjara dilawan, tetapi mereka tetap bertahan. Ini adalah sebuah konsistensi politik. Tetapi di 'kita' juga tetap ada posisi di tengah-tengah, yaitu dimana yang mereka berpindah-pindah, nah yang seperti inilah yang harus ditreatment secara berbeda. Partai kita adalah partai 'wongcilik' untuk itu kita harus tampil secara sederhana. Tapi kalau kita sudah naik kelas menjadi 'kelas atas' ya kita harus tunjukkan juga dengan penampilan.Ini adalah cara menjaga. Yang terpenting untuk kami adalah ketika branding ini dapat dipertahankan implementasinya yaitu dengan menyapa rakyat, apapun teknologi yang semodern di negara ini, kami itu tidak hanya butuh di tv, sekedar di social media, tapi kami turun langsung kepada rakyat, contoh ketika masyarakat sms, kami harus membalasnya, kita harus bikin percaya. Walaupun sms nya tidak terlalu penting, tetapi kita harus tetap memberikan feedback, ini lah susahnya memaintain sebuah partai. Dengan respon itu mereka akan follow us, beginilah cara yang kami lakukan untuk mempertahankan itu"
Dan beliau pun menjawab :
"Ada beberapa yang secara segmentasi yang kita pilah,segmentasi kita adalah mereka yang grasslout kita ,itu udah jadi market kita. Mereka adalah orang-orang ideologis yang tak mungkin berubah, apapun mereka dikasih uang, ditekan,ia tidak akan bergeser. Pada peristiwa 27juli ada yang dipenjara dilawan, tetapi mereka tetap bertahan. Ini adalah sebuah konsistensi politik. Tetapi di 'kita' juga tetap ada posisi di tengah-tengah, yaitu dimana yang mereka berpindah-pindah, nah yang seperti inilah yang harus ditreatment secara berbeda. Partai kita adalah partai 'wongcilik' untuk itu kita harus tampil secara sederhana. Tapi kalau kita sudah naik kelas menjadi 'kelas atas' ya kita harus tunjukkan juga dengan penampilan.Ini adalah cara menjaga. Yang terpenting untuk kami adalah ketika branding ini dapat dipertahankan implementasinya yaitu dengan menyapa rakyat, apapun teknologi yang semodern di negara ini, kami itu tidak hanya butuh di tv, sekedar di social media, tapi kami turun langsung kepada rakyat, contoh ketika masyarakat sms, kami harus membalasnya, kita harus bikin percaya. Walaupun sms nya tidak terlalu penting, tetapi kita harus tetap memberikan feedback, ini lah susahnya memaintain sebuah partai. Dengan respon itu mereka akan follow us, beginilah cara yang kami lakukan untuk mempertahankan itu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar